Manusia dan penderiitaan
Apa itu penderitaan. Kita bahkan mengalaminya. Orang biasa bilang bahwa penderitaan itu seperti bayangan yang selalu ada sepanjang badan. Kadang-kadang bayangan itu di belakang kita sehingga kita tidak menyadari keberadaannya. Tetapi sering juga bayangan itu membentang di depan. Penderitaan menjadi sangat jelas dan mencekam.
penyebab penderitaan juga macam-macam. Ia datang kepada kita dalam bentuk sakit, gagal dalam usaha, diperlakukan secara tidak adil, mengalami duka cita karena kematian orang yang kita kasihi, musibah seperti bencana alam. Singkatnya ada banyak penyebab penderitaan. Apa pun penyebabnya, penderitaan selalu ada. Ia seperti bayang-bayang yang selalu menyertai hidup. Hanya orang yang sudah meninggal saja yang tidak mengenal dan mengalami penderitaan. Atau mungkin juga orang mati menderita. Kita belum tahu itu, karena kita belum mengalami sendiri. Penderitaan perlu dihadapi dan direnungkan. Ini mengandaikan bahwa ada makna positif yang bisa kita petik dari pengalaman penderitaan.
Penderitaan ada manfaatnya. Ia mendekatkan kita kepada Allah, kata seorang pemikir yang lain bernama Harlod A Bisley. "Penderitaan adalah kesempatan yang baik untuk berdoa. "Waktu hujan tidak turun dan tanaman di kebun mulai layu dan ada ancaman kegagalan panen, banyak orang berdoa. Kita cepat-cepat datang kepada Tuhan waktu pencobaan datang."
Penderitaan memang menyakitkan dan menimbulkan luka. Tetapi manusia tidak pernah sendiri menghadapinya. Selalu saja ada teman dan sahabat yang ikut berbela rasa dengan kita memikul duka cita itu. Bahkan Tuhan juga menjadi sahabat kita. Yesus kawan yang sejati, bagi kita yang lemah, tiap hal boleh dibawa dalam doa padaNya. Inilah penghiburan sejati bagi manusia. Ini sumber kekuatan kita menghadapi penderitaan dengan percaya bahwa penderitaan itu bersifat sementara saja. Habis gelap akan terbit terang. Penderitaan ternyata membangkitkan pengharapan. Salah satu contohnya adalah Penderitaan Rakyat Palestina.
Gambar di atas adalah lebih kurang bagaimana kenyataan hilangnya tanah palestina yang diduduki oleh zionis Israel mulai dari tahun 1946 hingga tahun 1999. Ironis memang, bangsa yang dulunya bisa hidup damai di tanahnya sendiri malah akhirnya terusir hingga tidak punya apa-apa. Malah, beberapa kawasan yang juga dikenal dengan istilah west bank yang merupakan wilayah hijau hasil perjanjian gencatan senjata antara beberapa negara arab dengan Israel di tahun 1946 malah akhirnya secara pelan dikuasai oleh bangsa yahudi tersebut. Saya tidak tahu banyak perkembangan masalah Israel - Palestina, namun sedikit-sedikit masih mengikuti berita yang berkembang.
Secara pribadi, tanpa ada latar belakang agama dan sebagainya, terus terang saya merasa prihatin akan kegelisahan dan kepedihan hidup yang dihadapi oleh warga Palestina. Betapa tidak, ditengah gempuran tentara zionis yahudi yang tampa ampun meluluhlantakkan negeri mereka siang dan malam, negara-negara lain di dunia malah terkesan tidak mampu berbuat apa-apa. Mesir saja masih belum bersedia membuka perbatasannya di Rafah sehingga warga Palestina terkesan seperti terkepung di tengah serangan artileri berat yang membabi buta. sepak terjang agresi militer Israel di Gaza, yang dimulai sejak 2 pekan silam. Sudah berapa anak-anak, remaja dan ibu-ibu yang jadi korban tak bersalah? Dan berapa lagi korban yang akan bergelimpangan di jalanan, teronggok tak bernyawa layaknya makhluk yang mereka anggap nista, hina dan tak pantas untuk hidup.
Mereka pun hanya bisa berdalih dengan mengucapkan penyesalan atas apa yang terjadi. Nggak lebih. Meskipun sudah banyak korban tak berdosa berjatuhan, Israel malah terus melanjutkan agresinya dengan senjata mereka yang serba lengkap, super power, multicanggih, melawan rakyat Palestina yang hanya bersenjatakan batu.
sudah bertahun-tahun lamanya Israel menyerang Palestina dan hanya saja, baru kali ini militer Israel bener-bener semakin meluluh-lantakkan Gaza. Bahkan rakyat Israel sendiri, mengutuk serangan militer pemerintahnya ke Gaza, bahkan pasukan PBB yang hendak menyalurkan bantuan kemanusiaan saja untuk korban peperangan itu, Israel malah menyerangnya. Dengan dalih, mereka menyelundupkan persediaan senjata, apapun satement yang merea buat menurut saya itu hanya omong kosong belaka, israel sangat tak berperikemanusiaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar