Senin, 18 April 2011

membedah sejarah Kesenian Gandrung



Seni Gandrung kebanggaan masyarakat Banyuwangi, memang sudah mendunia. Akan tetapi tidak banyak yang tahu bagaimana sejarah perjalanan seni Gandrung tersebut. Agaknya hal itulah yang menggugah para budayawan kenamaan Banyuwangi, seperti Hasnan Singodimayan, H Andang CY, Fatrah Abal, MK Suroso, dan H Sutejo Hadi untuk menyusun sebuah buku tentang sejarah seni Gandrung.

Kosakata “gandrung“ punya arti yang sangat luas sekali. Dapat diartikan: tergila-gila, jatuh cinta, memikat, atau menatap. Oleh karena itu sebagai bentuk suatu kesenian, gandrung atau tari gandrung, adalah “Suatu tontonan yang membuat setiap orang yang menatapnya menjadi tergila-gila dan jatuh cinta”. Kesenian gandrung mendapat pengakuan nasional sebagai milik masyarakat Using dan merupakan warisan nenek moyang dan sekaligus sebagai aset budaya bangsa.

Penampilan kesenian Gandrung diselenggarakan pada malam hari semalam suntuk sampai pagi. Dapat juga dipentaskan pada siang hari sesuai dengan kebutuhan acara tertentu, seperti pada upacara petik laut atau pada upacara lain. Fungsi kesenian Gandrung atau tari Gandrung sebagai media hiburan untuk suatu perhelatan atau untuk keperluan lain dalam suatu upacara.

Kedudukan penari Gandrung berfungsi sebagai media bagi yang punya hajat perhelatan dalam menjamu tamu-tamunya, yaitu lewat bentuk tarian sesuai dengan gendingnya. Dalam setiap penampilan, penari Gandrung harus mampu membawakan beberapa gending menurut permintaan.

Urutan penampilan gending-gending dalam pementasan semalam suntuk itu ddahului dengan tari jejer, setelah itu ditampilkan gending Podo Nonton. Kemudian dilanjutkan dengan tari dan gending lain sesuai dengan permintaan para tamu. Selanjutnya, pada akhir pementasan menjelang pagi ditutup dengan tari Seblang-Seblangan.

Gedog

Tata cara untuk menari bagi tamu-tamu diatur oleh seorang pengatur acara yang disebut “gedog”, gedog itulah yang membagikan giliran menari bersama dengan Gandrung. Kebiasaanya didasarkan pada kedudukan setiap tamu di masyarakat atau penjabat tertinggi di lingkungannya para tamu yang lain. Gedog dalam mengatur giliran menari itu dilakukan dengan jalan menari seperlunya sambil membawa talam yang berisi sampur, gerakan gedog diikuti oleh penari gandrung di belakangnya .

Berdasarkan tradisi yang berlaku, jika acara mengundang Gandrung itu dalam rangka pesta perkawinan, yang menerima sampur untuk yang pertama kalinya adalah pengantin pria sebagai penghormatan atau tuan rumah yang punya hajat. Biasanya oleh pengantin pria atau oleh tuan rumah diwakilkan pada orang lain. Tetapi jika pengantin pria bersedia menari, hanya sekadar formalitas yang dilakukan sebentar, kemudian kembali ke pelaminan yang diantar oleh gedog

Ngrepen

Yang dimaksud dengan ngrepen sama dengan “tuku tembang“ sebelum menari di atas pentas, penari gandrung duduk bersama dengan tamu yang dimaksud untuk membawakan sebuah gending yang jadi permintaannya. Setelah berakhirnya Gandrung menyampaikan gending, maka beberapa orang tamu meletakkan sejumlah uang di atas talam sebagai penghargaan. Tetapi jika uang itu ditempatkan di dalam amplop, berarti uang itu uang “uleman” untuk yang punya hajat, untuk diserahkan pada petugas yang sudah siap mencatat. Berarti tamu itu akan memberikan tip tersendiri di atas pentas pada saat menari bersama juga dinamakan paju atau maju.

Paju atau Maju

Paju atau Maju, berarti bergerak ke depan. Pengertian itu pada kesenian Gandrung, yaitu naik ke pentas untuk menari bersama dengan penari Gandrung. Kemudian dalam pengertiannya kata kerja paju di pertegas sebagai “pemaju” atau pemaju Gandrung. Pemaju Gandrung tidak hanya seorang, tetapi terdiri dari tiga atau empat orang dengan cara bergantian untuk beberapa menit menurut gending yang diminta.

Busana

Busana penari Gandrung disebut basahan, pada mulanya sangat sederhana sekali. Yaitu, jamang, sebagian atasnya mirip dengan mahkota, mekak untuk menutup bagian dada, kelat bahu, pending, celana panjen, kaos kaki, kaca mata putih, dan sampur berwarna merah.

sumber :http://dhutaekspresi.com/index.php?option=com_content&view=article&id=166:membedah-sejarah-seni-gandrung-banyuwangi&catid=70:budaya&Itemid=117



ilmu budaya dasar


Ilmu budaya dasar adalah suatu ilmu yang mempelajari dasar dasar kebudayaan, pada perkuliahan jurusan sosiologi juga ada salah stu mata kuliah ini , namun jika untuk mengingat terlalu sulit bisa di ambil intinya saja agar tidak terlalu membebani pikiran otak. Budaya memang merupakan salah satu jiwa dari nilai nllai yang ada di dalam masyarakat cara membuat blog kali ini agak melenceng sedikit karena membahas masalah budaya dan bukan blog,

Secara umum pengertian kebudayaan adalah merupakan jalan atau arah didalam bertindak dan berfikir untuk memenuhi kebutuhan hidup baik jasmani maupun rohani.

Kebudayaan yang terdapat antara umat manusia sangat beragam

a. Kebudayaan didapat dan diteruskan melalui pelajaran

b. Kebudayaan Pokok-pokok yang terkandung dari beberapa devinisi kebudayaan terjabarkan dari komponen-komponen biologi, psikologi dan sosiologi

c. Kebudayaan berstruktur dan terbagi dalam aspek-aspek kesenian, bahasa, adat istiadat, budaya daerah dan budaya nasional

Latar belakang ilmu budaya dasar
latar belakang ilmu budaya dasar dalam konteks budaya, negara, dan masyarakat Indonesia berkaitan dengan permasalahan sebagai berikut:

Tujuan Ilmu Budaya Dasar

1. Mengenal lebih dalam dirinya sendiri maupun orang lain yang sebelumnya lebih dikenal luarnya saja

2. Mengenal perilaku diri sendiri maupun orang lain

3. Sebagai bekal penting untuk pergaulan hidup

4. Perlu bersikap luwes dalam pergaulan setelah mendalami jiwa dan perasaan manusia serta mau tahu perilaku manusia

5. Tanggap terhadap hasil budaya manusia secara lebih mendalam sehingga lebih peka terhadap masalah-masalah pemikiran perasaan serta perilaku manusia dan ketentuan yang diciptakannya

6. Memiliki penglihatan yang jelas pemikiran serta yang mendasar serta mampu menghargai budaya yang ada di sekitarnya dan ikut mengembangkan budaya bangsa serta melestarikan budaya nenek moyang leluhur kita yang luhur nilainya

7. Sebagai calon pemimpin bangsa serta ahli dalam disiplin ilmu tidak jatuh kedalam sifat-sifat kedaerahan dan kekotaan sebagai disiplin ilmu yang kaku

8. Sebagai jembatan para saran yang berbeda keahliannya lebih mampu berdialog dan lancar dalam berkomunikasi dalam memperlancar pelaksanaan pembangunan diberbagai bidang mampu memenuhi tuntutan masyarakat yang sedang membangun serta mampu memenuhi tuntutan perguruan tinggi khususnya Dharma pendidikan

Ilmu Budaya Dasar Merupakan Pengetahuan Tentang Perilaku Dasar-Dasar Dari Manusia

Unsur-unsur kebudayaan

1. Sistem Religi/ Kepercayaan
2. Sistem organisasi kemasyarakatan
3. Ilmu Pengetahuan
4. Bahasa dan kesenian
5. Mata pencaharian hidup
6. Peralatan dan teknologi

Fungsi, Hakekat dan Sifat Kebudayaan Fungsi Kebudayaan
Fungsi kebudayaan adalah untuk mengatur manusia agar dapat mengerti bagaimana seharusnya bertindak dan berbuat untuk menentukan sikap kalau akan berbehubungan dengan orang lain didalam menjalankan hidupnya.
kebudayaan berfungsi sebagai:

1. Suatu hubungan pedoman antar manusia atau kelompok
2. Wadah untuk menyakurkan perasaan-perasaan dan kehidupan lainnya
3. Pembimbing kehidupan manusia
4. Pembeda antar manusia dan binatang

Hakekat Kebudayaan

1. Kebudayaan terwujud dan tersalurkan dari perilaku manusia
2. Kebudayaan itu ada sebelum generasi lahir dan kebudayaan itu tidak dapat hilang setelah generasi tidak ada
3. Kebudayan diperlukan oleh manusia dan diwujudkan dalam tingkah lakunya
4. Kebudayaan mencakup aturan-aturan yang memberikan kewajiban kewajiban

Sifat kebudayaan

1. Etnosentis
2. Universal
3. Alkuturasi
4. Adaptif
5. Dinamis (flexibel)
6. Integratif (Integrasi)

Aspek-aspek kebudayaan

1. Kesenian
2. Bahasa
3. Adat Istiadat
4. Budaya daerah
5. Budaya Nasional

Faktor-faktor yang mempengaruhi proses perubahan kebudayaan faktor-faktor pendorong proses kebudayaan daerah

1. kontak dengan negara lain
2. sistem pendidikan formal yang maju
3. sikap menghargai hasil karya seseorang dan keinginan untuk maju
4. penduduk yang heterogen
5. ketidak puasan masyarakat terhadap bidang-bidang kehidupan tertentu

Faktor-faktor penghambat proses perubahan kebudayaan

1.faktor dari dalam masyarakat

* betambah dan berkurangnya penduduk
* penemuan-penemuan baru
* petentangan-pertentangan didalam masyarakat
* terjadinya pemberontakan didalam tubuh masyarakat itu sendiri

2. faktor dari luar masyarakat

* berasal dari lingkungan dan fisik yang ada disekitar manusia
* peperangan dengan negara lain
* pengaruh kebudayaan masyarakat lain


Jumat, 15 April 2011

manusia dan harapan (message for japan)



Harapan berasal dari kata harap yaitu keinginan supaya sesuatu terjadi atau sesuatu terjadi atau suatu yang belum terwujud. Kata orang manusia tanpa harapan adalah manusia yang mati sebelum waktu-nya. Bisa jadi, karena harapan adalah sesuatu yang hendak kita raih dan terpampang dimuka. Hampir sama dengan visi walau dalam spektrum sederhana, harapan merupakan cip-taan yang kita buat sebagai sesuatu yang hendak kita raih. Jadi hidup tanpa harapan adalah hidup tanpa visi dan tujuan.

Maka bila manusia yang hidup tanpa harapan pada hakekatnya dia sudah mati. Harapan bukanlah sesuatu yang terucap dimulut saja tetapi juga berangkat dari usaha. Dia adalah ke-cenderungan batin untuk membuat sebuah rencana aksi, peristiwa, atau sesuatu menjadi lebih bagus. Sederhananya, harapan membuat kita berpikir untuk melakukan sesuatu yang lebih baik untuk meraih sesuatu yang lebih baik.

Harapan dan rasa optimis juga memberikan kita kekuatan untuk melawan setiap hambatan. Seolah kita selalu mendapatkan jalam keluar untuk setiap masalah. Seolah kita punya kekuatan yang lebih untuk siap menghadapi resiko. Ini kita sebut sebagai perlawanan. Orang yang hidup tanpa optimisme dan cenderung pasrah pada realita maka dia cenderung untuk bersikap pasif, Oleh karena itu dalam makalah ini kita dapat mengetahui lebih dalam tentang manusia dan harapan

Menurut kodratnya manusia itu adalah mahluk sosial. Setiap lahir ke dunia langusung disambut dalam suatu pergaulan hidup, yakni di tengah suatu keluarga atau anggota masyarakat lainnya. Tidak ada satu manusiapun yang luput dari pergaulan hidup. Ditengah – tengah manusia lain itulah, seseorang dapat hidup dan berkembang baik fisik/jasmani maupun mental/ spiritualnya. Ada dua hal yabg mendorong orang hidup bergaul dengan manusia lain, yakni dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup.

Message For Japan, Kirim Pesan dan Harapan ke Jepang Dalam Bahasa Apapun

Merasa punya kendala bahasa untuk menyampaikan perhatian dan harapan kita terhadap korban bencana gempa bumi dan tsunami di Jepang? Kini penduduk di seluruh dunia dapat mengirim pesan yang dapat dilihat langsung oleh semuanya tanpa perlu memikirkan hal tersebut.

Google telah membuka situs Message for Japan yang dapat langsung menerjemahkan tulisan yang kita buat dalam bahasa apapun diseluruh dunia. Situs ini secara otomatis menterjemahkan bahasa apapun kedalam bahasa Jepang melalui API Google Translate. Semua juga bisa membuka seluruh pesan yang ditampilkan secara transparan dan dapat melihat sumber pesan tersebut dalam tampilan peta dunia.

Begitu banyak usaha bantuan yang diberikan fisik dan moral kepada korban bencana tersebut, kini setidaknya anda bisa menjadi bagian dalam memberikan dukungan moral dan harapan pada penduduk disana terkait gempa bumi berkekuatan 9.0 skala richter yang berakibat tsunami dan bahaya radiasi nuklir di Jepang.